KALBAR - Isu suap menyuap oleh dinas pendidikan kepada LSM untuk bungkam terhadap temuan proyek sekolahan kini memanas dan saling tuduh.
Pasalnya, hasil konfirmasi kepada pihak dinas pendidikan dan pengurus justru tidak sinkrone.
Ramidi, pengurus yg menceritakan bahwa sejumlah uang yg dititipkan oleh dinas pendidikan untuk mengamankan salah seorang LSM itu tidak sepenuhnya dan hanya kesalahfahaman.
"senin saya akan klarifkasi, ceritanya uang itu Rp.15 juta, tapi mau dikasi Rp.5 juta dulu, sisanya dicicil, jangan dikira uangnya saya yg ambil," tuturnya dalam telephone via whatsapp.
Namun berbeda dengan apa yg disampaikan oleh salah seorang kepala bidang di dinas pendidikan kabupaten Sambas, Agus Rizal mengatakan bahkan untuk bantuan rekan-rekan sudah dikirim ke Ramidi.
"Tadi Ramidi bilang sudah dikirim bang, dia nelvon saya tadi katanya sudah dikirim," cetusnya.
Tanggapan itu disangkal kembali oleh Ramidi yg justru mengajak untuk memberitakan proyek dinas pendidikan secara menyeluruh lantaran merasa difitnah oleh Agus.
"Kite bantai die, telanjuran die nak jahat dengan aku, biar die layau data dgn aku banyak, aku benci di adu domba nye," cecar Ramidi.
Mendapati pengakuan yg berbeda oleh kedua orang yg bersangkutan tersebut, salah seorang penggiat sosial Kalimantan Barat berpendapat agar hal ini ada baiknya jika dilakukan pengaduan kepada Aparat Penegak Hukum agar terang benderang dalam pengungkapan.
HN/Abe Pers.
« Prev Post
Next Post »