KALBAR Sambas, (POSTKOTA) Proyek penanganan long segment desa Mekar Sekuntum - Sabing , Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas yang telah diresmikan Bupati dan Kadis PUPR ternyata menyimpan sejuta misteri hingga dapat disebut gagal kontruksi.
Pasalnya proyek senilai Rp.22 miliar tersebut tampak tak ada berem jalan yang biasa dipadati timbunan tanah datang, selain itu, retaining wall jembatan juga tampak patah lantaran diduga tak sesuai klasifikasi mutu beton.
Sungguh aneh tapi nyata, proyek jalan Desa Sabing itu telah di PHO meskipun kerusakan yang terpampang jelas terlihat sehingga menimbulkan asumsi masyarakat adanya kongkalikong dinas terkait dan pelaksana.
"Bingung jua mikirkannye bang, ape lah yang dijadikan dasar spesifikasi tim PHO kok bise di acc pembangunan ini sedangkan kerusakan jembatan iye fatal bang, kalau kelak pas ade pengendara yg lewat jembatan itu runtuh dan makan korban, yg bertanggung jawab siape," ujar salah seorang warga setempat yg ditemui.
Mengacu kepada manfaat dinding penahan tanah (𝘳𝘦𝘵𝘢𝘪𝘯𝘪𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘭𝘭) dalam konstruksi, adalah untuk menstabilkan tanah miring sehingga dapat mencegah pergeseran dan longsor.
Artinya bagian bangunan itu harus dibangun dengan kualitas maksimal nan kokoh sesuai spesifikasi berdasarkan tekstur tanah di area yg hendak dibangun.
Namun berbeda dengan jembatan jalan sabing yg dibangun 2024 lalu, alih-alih dibangun kokoh, yg ada malah 𝘳𝘦𝘵𝘢𝘪𝘯𝘪𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘭𝘭 nya malah patah dan tidak menutup kemungkinan jika dibiarkan akan terjadi ambruk kapan saja dan dapat membahayakan masyarakat pengguna jalan yg melintas. _(TIM)_
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »