Halaman

HEADLINE NEWS


Kategori

Ditanyai Seputar Kasak Kusuk Dinas Pendidikan Sambas, Arsyad : Tidak Masuk Akal

 


SAMBAS - Dinas Pendidikan & Kebudayaan kabupaten Sambas , Kalimantan Barat menjadi konteks pembicaraan hangat oleh sejumlah kalangan di bumi bertuah kota tasbih tersebut.


Pasalnya, hiruk pikuk dugaan suap menyuap , hingga temuan sejumlah proyek sekolahan menggunakan kayu bekas bahkan menunda gaji pekerja.


Hal tersebut merujuk inisiatif wartawan memintai tanggapan kepala dinas Pendidikan & kebudayaan kabupaten Sambas, Arsyad, S.Pd., M.M .


Dalam pembicaraan via televon whatsapp berdurasi 31 menit itu, kadis mengatakan bahwasanya upaya suap menyuap itu adalah hal yg tidak masuk diakal dilakukan oleh bawahannya lantaran tidak ada dana yg diperuntukan.


"Kalau suap menyuap saya bingung juga mau menjelaskan , itu adalah hal yg mustahil mereka lakukan karena dana nya mau dapat dari mana? ," ungkap Arsyad .


Namun pernyataan tersebut langsung ditepis oleh salah seorang penggiat sosial sebut saja Pian yg telah melakukan monitoring terhadap pembangunan pada 2024 lalu.


"Kan lucu, semua juga tau kalau tidak ada anggaran untuk sogok menyogok , intinya upaya itu lewat pintu belakang, kalaulah uang suap di SPJ kan, penjara gak muat," cecarnya.


Selanjutnya kadis pendidikan dan kebudayaan kabupaten Sambas menjelaskan soal pembangunan sekolahan yg disebut menggunakan kayu bekas, salahsatunya SMP 06 Bukit Segoler Kecamatan Tebas , namun terdengar jenaka.


"Ada yg masih layak digunakan, ada yg tidak. dan sudah melalui uji kelayakan , kalau kayu kita bisa menggunakan kapak, parang dan bisa dilihat dengan kasat mata," tuturnya.


Hingga berita ini diterbitkan, awak media kami dalam keadaan bingung , masih berusaha mencari kebenaran tentang kapak dan parang yg disebut sebagai alat pengujian.

HP.

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *